Antara Bahagia dan Derita
Tiada makhluk yang bernama manusia ingin hidup songsang tanpa kasih-sayang. Normalnya mereka akan mencari sumber yang membuat batinnya puas, bahagia,sekali pun perlu berdepan ombak lautan luas, atau rimba nan kelam, itu semua tak dipeduli, untuk sebuah kebahgiaan, itu semua sanggup dirempuhi.Biarlah kaki harus berdarah, biarpun luka terpaksa singgah dijasadnya, apalah erti sebuah kelukaan, demi sebuah harga kebahagiaan, itu lebih besar dari segalanya.
Namun ....
Ada kala dan tikanya,
Bahagia itu hadir lewat sebuah penderitaan.
Ianya ada dalam kemiskinan, dalam derita, payah, susah dan nestapa,
ia juga terselit antara celahan rintihan sang hamba
Rintihan sang hamba memanggil tuhannya,
Ia temui kedamaian disana.
Biarpun hasrat menggunung untuk menggapai sebuah impiannya,
Berkecai bak kaca yang jatuh berderai, hancur luluh hatinya.
Namun..
Ketika dia belajar meredhai hakikat sebuah perjalanan hidup ini memang begitu, dan mulai belajar pasrah pada takdir Ilahi, jiwanya mulai sedar akan kekerdilan diri. Mulai sedar siapa DIA dan siapa aku.
Berapa banyak nikmat sudah kita telan, berapa jutaan gelen air yang sudah kita minum,
Berapa banyak udara yang pernah kita sedut dan keluar,
Oh itu semua nikmat yang lebih besar...
Patutkah daku sebagai hambaMU, meminta-minta itu dan ini......
OH Tuhan....
Tuhan...
Kau Bisa memberikan daku sesuatu yang Kau Mahu
dan Kau Bisa mengambilnya semula tanpa persetujuan ku,
Pernah ku ucapkan Selamat Tinggal pada dunia ini,
tiada lagi keinginan untuk memiliki itu dan ini,
ku serahkan sepenuhnya pada takdir Mu
Ya Allah..
Terima Kasih segalanya
Bahagia atau Derita..
Jadikan ia
Sama saja bagi ku
semuanya mendekatkan aku padaMu
Rupanya...
tidak semua bahagia itu
ada dalam senyum dan tawa
tidak juga dalam banyaknya harta
tidak pula dalam kemrwahan berpakaian
Comments